Cerita mesin ketik tua
karya: fudin ngook
Mesin ketik tua hadiah ulang tahun
ibu
Bising suaramu lama tidak terdengar
Berserakan kertas yang kita ukir
bersama
Lewati hari bebaskan ribuan bait
puisi syahdu
Jari-jari menari romantis bersamamu
Jari-jari yang kini tidak lagi mampu
Mata yang kian kabur memandang
huruf pudar di tubuhmu
Berat hati mengurungmu dalam sepi
Inginku relakan di pelelangan
minggu lalu
Wajah-wajah bengis kolektor
menghantuiku
Aku takut kau menjadi besi tua
Yang hanya di pandang sedap mata
Kau sudah seperti ibuku
Sosok wanita yang hilang entah
kemana
Penari molek nan anggun yang di
anggap gerwani kala itu
Kenapa penari seperti ibu menjadi
tumbal kebengisan politik
Salah apa ibuku?
Ibu tidak pernah menari tarian
harum bunga
Puluhan tahun aku terjerat kenestapaan
Menyimpan dendam masa lalu
hingga saat ini aku di anggap menanggung
dosa turunan
Sarjana pendidikan menjadi tukang
tambal ban
Gaji guru honorer tidak layak
belum lagi terdepak beruang yang
ber-uang
Di zaman ini Uang sudah memerankan
peran tuhan
Sistem di negri ini mengebiriku
dengan perlahan
Suara surau dipenghujung senja
Kupasrahkan diriku pada yang maha
kuasa
Kupanjatkan do’a semoga ibu tenang
disurga
Menari menghibur tuhan
27 april 2016